Friday, 27 April 2012

Do`a Syaikh Muhammad Sa`ad Al ‘kandahlawi

Firman Allah Taala: "Katakanlah: Sesungguhnya solatku dan ibadahku, hidupku dan matiku, hanyalah untuk Allah Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan sekalian alam. Tiada sekutu bagi-Nya dan dengan yang demikian sahaja aku diperintahkan dan aku adalah orang Islam yang awal (yang berserah diri kepada Allah dan mematuhi perintah-Nya)." 

God Almighty says in the Holy Quran: ‘Say, "Indeed, my prayer, my rites of sacrifice, my living and my dying are for Allah , Lord of the worlds. No partner has He. And this I have been commanded, and I am the first (among you) of the Muslims'.(Al 'An'aam:162-163)


Do`a Syaikh Muhammad Sa`ad Al ‘kandahlawi

Ya Allah Ampunkan Dosa-Dosa Kami

Ya Allah Tutupkanlah Kesalahan-Kesalahan Kami

Ya Allah Tukarkanlah Keburukan-Keburukan Kami Kepada Kebaikan-Kebaikan

Ya Allah Engkau Masukkan Hakikat Iman Dalam Hati Kami

Ya Allah Engkaukan Kurniakan Sifat-Sifat Iman Dalam Diri Kami

Ya Allah Engkau Kurniakan Pengikhtirafan Mu Pada Kami

Ya Allah Kurniakan Kami Hubungan Yang Khusus Dgn Zat Mu

Ya Allah Engkau Milik Kami Dan Kami Milikmu Ya Allah

Ya Allah Bantu Kami Dengan Amalan-Amalan Yang Engkau Redhai

Ya Allah Tetapkan Kami Dengan Amalan-Amalan Yang Engkau Redhai

Ya Allah Kurniakan Istiklas Dan Istiqamat

Ya Allah Engkau Satukan Umat Ini Dengan Usaha Dakwah

Ya Allah Engkau Jadikan Setiap Individu Umat Ini Daee Agama Mu

Ya Allah Kurniakanlah Kepedihan Atas Keruntuhan Agama Dalam Hati-Hati Umat Ini

Ya Allah Engkau Gunakan Setiap Kemampuan-Kemampuan Kami Dalam Kerja Agama

Ya Allah Engkau Gunakan Umat Ini Untuk Buat Pengorbanan Untuk Agama Mu

Ya Allah Engkau Kurniakan Hidayah Pada Seluruh Umat

Ya Allah Engkaulah Yang Satu-Satunya Yang Membuat Tarbiyah Hakiki Hanya Tarbiyahmulah Yang Hakikat Tarbiyah. Ya Allah Tarbiyahlah Umat Ini Dengan Sebaiknya

Ya Allah Engkau Kurniakan Kami Dgn Kehidupan Sunnah Nabi Saw

Ya Allah Engkau Hidupkan Kehidupan Sunnah Nabi Saw Pada Umat

Ya Allah Engkau Kurniakan Kebencian Dalam Hati Kami Cara Kehidupan Orang Kafir Dan Hidupkan Sunnah-Sunnah Dalam Diri Kami

Ya Allah Keluarkanlah Sifat Kehaiwanan Dan Tidak Berakhlak Dari Kami

Ya Allah Kurniakan Sifat Insaniyah Dalam Diri Kami

Ya Allah Tunjuklah Setiap Individu Umat Ini

Ya Allah Amkan Hidayat Pada Seluruh Umat

Ya Allah Luaskanlah Jalan-Jalan Hidayat

Ya Allah Tutupkanlah Pintu-Pintu Bathil

Ya Allah Hancurkanlah Suara-Suara Bathil

Ya Allah Engkau Gagalkanlah Rancangan-Rancangan Bathil

Ya Allah Peliharalah Usaha-Usaha Agama Ini, Rakan-Rakan Usaha Agama, Markas-Markas Usaha Agama, Masjid-Masjid Buat Usaha Agama, Madrasah-Madrasah Dan Semua Pergerakan-Pergerakan Agama Yang Haq

Ya Allah Bantulah Kami Dengan Setiap Langkah Kami

Ya Allah Tunjuklah Kami Dengan Setiap Langkah Kami

Ya Allah Kurniakan Taufik Untuk Buat Kebaikan-Kebaikan

Ya Allah Bantu Kami Dengan Usaha-Usaha Agama Yang Penting

Ya Allah Kurniakan Keampunan, Tutupkan Kesalahan-Kesalahan Kami, Mudahkanlah Kami.

Ya Allah Kurniakanlah Ihsan Mu Pada Kami.

Ya Allah Mudahkan Urusan Kami Dengan Fadhil Mu

Ya Allah Tanamkan Keyakinan Atas Nusrah Ghaibmu Dalam Hati Kami Dank Au Turunkan Nusrah Ghaibmu Pada Kami.

Ya Allah Dimana Perlunya Hujan, Engkau Turunkan Hujan Rahmatmu (3x)

Ya Allah Jangan Pandang Umat Ini Dengan Pandangan Murka Mu Lihatlah Umat Ini Dengan Pandangan Ihsan Mu

Ya Allah Jadikan Umat Ini Menyesal Atas Dosa-Dosa Yang Dilakukan Dan Kurniakan Umat Ini Taufik Untuk Bertaubat

Ya Allah Jangan Hindarkan Rahmat/Ihsan Mu Pada Umat Ini

Ya Allah Kasihanlah Dan Rahmatilah Umat Ini. Kau Turunkan Hujan Rahmatmu (3 X)

Ya Allah Keluarkanlah Harapan Dalam Hati Kami Pada Ghair, Kurniakan Kami taufik Untuk Mengambil Manafaat Terus Dari Zat Mu

Ya Allah Keluarkanlah Yakin Salah Pada Makhluk Dalam Hati-Hati Kami Dan Tetapkan Kami Dalam Metaati Perintah-Perintah Mu

Ya Allah Pada Orang-Orang Yang Ada Masalah Hutang, Engkau Bantulah Mereka Dengan Pertolongan Ghaibmu Untuk Menyelesaikan Masalah Mereka.

Ya Allah Engkau Sembuhkanlah Orang-Orang Yang Sakit

Ya Allah Engkau Keluarkanlah Kelemahan-Kelemahan Zahir Dan Batin Kami

Ya Allah Engkau Kurniakanlah Kekuatan Zahir Dan Batin Kami

Ya Allah Pada Mereka Yang Ada Masalah Mahkamah Engkau Bebaskanlah Dari Masalah Mereka

Ya Allah Kurniakanlah Fikir Akhirat Dalam Hati-Hati Umat

Ya Allah Hapuskanlah Kelalaian Dalam Diri Kami

Ya Allah Kurniakanlah Fikir Akhirat Dalam Hati Kami

Ya Allah Dengan Ihsan Mu/Rahmat Mu Terimalah Doa Kami

(Ehsan dari Teman Yang Pulang Khidmat 2 Bulan di Markaz Nizamuddin)


BismiAllahiarRahmaniarRaheem




SOLUTION: *Poverty Killer *Recession Killer  *Global Peace 
Be the First! JOIN 1WORLDCommunityForYOURCountry
Remember: 'U' Do Not Ask WHY 'U' Ask Why Not'

Wednesday, 25 April 2012

Tiupan-tiupan Sangkakala: Yang tersisa dari tuboh Manusia setelah Matinya hanyalah tulang Ekornya

God Almighty says in the Holy Quran: Corruption has appeared throughout the land and sea by (reason of) what the hands of people have earned so He may let them taste part of (the consequence of) what they have done that perhaps they will return (to righteousness). 

Firman Allah Taala: Telah timbul berbagai kerosakan dan bala bencana di darat dan di laut dengan sebab apa yang telah dilakukan oleh tangan manusia; (timbulnya yang demikian) kerana Allah hendak merasakan mereka sebahagian dari balasan perbuatan-perbuatan buruk yang mereka telah lakukan, supaya mereka kembali (insaf dan bertaubat. (Quran 30:41)


Tiupan-tiupan Sangkakala: Yang tersisa dari tuboh Manusia setelah Matinya hanyalah tulang Ekornya
Karangan Ibnu Katsir By IbraniKing: Hamden bolly

Tiupan sangkakala akan terjadi 3 kali, iaitu: tiupan mengejutkan (Nafkhatul Faza'), tiupan mematikan (Nafkhatus Sha'iq) dan tiupan membangkitkan (Nafkhatul Ba'ats), sebagaimana di terangkan dalam hadits Sangkakala tersebut diatas.

Secara lebih terperinci Muslim meriwayatkan dalam Shahihnya, dari Abu Hurairah sabda Rasulullah SallaAllahu Alayhi was Sallam,

'Jarak antara 2 tiupan adalah 40 puluh. 'Orang-orang bertanya. 'Hai Abu Hurairah, 40 hari'? Abu Hurairah menjawab, 'Aku tidak tahu'. 'Mereka bertanya pula, '40 bulan'? 'Dia menjawab, 'Aku tidak tahu'. '40 tahun'? tanya mereka pula, yang dia jawab: 'Aku tidak tahu. Kemudian turunlah air dari langit, lalu mereka (penghuni kubur) tumbuh seperti tumbuhan sayuran. 'Rasul bersabda, 'Tidak satu pun anggota tubuh manusia kecuali hancur, selain satu tulang saja, iaitu tulang ekor. Dan dari tulang itulah penciptaan (tubuh manusia) disusun kembali pada Hari Kiamat'.


BismiAllahiarRahmaniarRaheem

IN THE NAME OF ALLAH THE MOST GRACIOUS THE MOST MERCIFUL
Our Responsibility @GOLDMINE 1WORLD Community Should Render Back the trusts to those to Whom they Due: (@18 Group Of people) Poor People, Orphan, Single Mother, Single Father, Student, Low In Come, Jobless, Disable, Patient, Old Citizen, Prisoner, Bankruptcy, FARMER, Fishermen, RICH People, All RACES, All Country And All Government In theWhole WORLD. theWORLD for free! New WORLD Principle:  ASSETProperty "It's NOT For SALE, It's Not For Bought, It's FREE!:  *Free House *Free Car * Free Education: College, University. *Free ELETRICAL GOODs: Air Con, PC Laptops, Home Theatre. *Free FURNITURE: Sofa Set, Bed Set, Sauna Bath, Kitchen Cabinet, Dining Table. *Free Vacation: Travelling Around the WORLD, Holiday, HAJ, UMRAH, NOW EveryONE CAN Fly, Hotels. *Free Life Insurance: (Free Hospital Fund, Free Funeral Fund, Free Death Fund, Free Pension Fund).


SOLUTION: *Poverty Killer *Recession Killer  *Global Peace 
Be the First! JOIN 1WORLDCommunityForYOURCountry
Remember: 'U' Do Not Ask WHY 'U' Ask Why Not'

Kitab Huru-hara DUNIA الفوضى القيامة 'Hadits Lengkap tentang TANDUK Bhg 1 & 2

God Almighty says in the Holy Quran: Corruption has appeared throughout the land and sea by (reason of) what the hands of people have earned so He may let them taste part of (the consequence of) what they have done that perhaps they will return (to righteousness).

Firman Allah Taala: Telah timbul berbagai kerosakan dan bala bencana di darat dan di laut dengan sebab apa yang telah dilakukan oleh tangan manusia; (timbulnya yang demikian) kerana Allah hendak merasakan mereka sebahagian dari balasan perbuatan-perbuatan buruk yang mereka telah lakukan, supaya mereka kembali (insaf dan bertaubat). (Quran 30:41)


Hadits Lengkap tentang 'Tanduk'
Kitab Huru-hara DUNIA الفوضى القيامة
Karangan Ibnu Katsir By IbraniKing: Hamden bolly

Al ‘Hafish Abu Ya ‘la Al ‘Mushili dalam Musnadnya, meriwayatkan dari Abu Hurairah RadhiAllahu Anhu, dia berkata, Rasulullah SallaAllahu Alayhi was Sallam pernah bercerita kepada kami ketika beliau berada di tengah para sahabatnya, Sabdanya:

‘Sesungguhnya Allah Subhanahuwa Ta’ala, setelah selesai menciptakan langit dan bumi, maka Dia menciptakan sangkakala, lalu Dia berikan kepada Israfil. (Setelah menerima benda itu), Israfil meletakkannya ke mulutnya sambil menatap terus ke ‘Arsy, menunggu bila diperintahkan untuk meniup. Aku bertanya, kata Abu Hurairah, Ya Rasul Allah, apa itu sangkakala?’

Rasul menjawab, ‘Tanduk’.

Abu Hurairah bertanya pula. ‘Bagaimana tanduk itu?’

Rasul menjawab, ‘Besar’. Lalu beliau terangkan, ‘Demi Allah yang mengutus aku dengan membawa kebenaran, sesungguhnya besar lingkarannya adalah seluas langit dan bumi.

Sangkakala itu akan ditiup 3 kali.

Yang pertama tiupan mengejutkan (Nafkhatul Faza’).

Ke-2 Tiupan mematikan (Nafkhatus Sha ‘iq).

Ke-3 Tiupan membangkitkan (Nafkhatul Qiyam), untuk menghadap kepada Tuhan semesta alam’.

(Setelah ditiup), terkejutlah segenap penghuni langit dan bumi, kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Ketika itu Allah Ta’ala menyuruh Israfil memperpanjang tiupannya tanpa henti. Itulah yang difirmankan Allah Ta’ala,

79:6

79:7

79:8

Firman Allah Ta’ala: Pada masa berlakunya "tiupan sangkakala yang pertama" yang menggoncangkan alam, (sehingga mati segala yang bernyawa dan punah-ranah sekalian makhluk selain dari yang dikecualikan)

Tiupan yang pertama itu diikuti oleh tiupan yang kedua,

Hati (manusia) pada hari itu berdebar-debar takut’. (Surah 79 ‘Al ‘Nazi‘at: 6 -8)

Bumi bergoyang hebat, menggoyangkan penghuninya. Wanita-wanita yang menyusui tidak peduli (terhadap anak yang disusuinya), wanita-wanita hamil menggugurkan kandungan. Anak-anak kecil beruban. 

Manusia behamburan, lari ketakutan ke sana kemari kerana sangat terkejut, sedang para malaikat menghadang mereka lalu menghamtam muka-muka mereka.

Maka mereka pun berbalik lagi, lari terbirit-birit. Dan tidak ada seorang pun yang boleh melindungi mereka dari adzab Allah, meskipun yang seorang memanggil yang lain minta tolong.

Ketika manusia dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba bumi terbelah menjadi 2 (masing-masing bergeser) dari satu arah ke arah yang lain. Lalu mereka melihat suatu kejadian amat dahsyat yang tak pernah mereka melihat hal yang serupa sebelumnya.

Kejadian ini membuat mereka sangat menderita dan sangsara. Dan hanya Allah saja yang tahu betapa penderitaan dan kesengsaraan mereka sa'at itu. Yaitu, ketika mereka melihat ke langit, ternyata langit telah berubah menjadi seperti cairan logam, kemudian terbelah.

Maka berhamburanlah bintang-bintang yang ada di sana, sedang matahari dan bulan tidak lagi bercahaya. Rasulullah SallaAllahu Alayhi was Sallam bersabda,

‘Orang-orang yang sudah mati sama sekali tidak tahu peristiwa itu’

Abu Hurairah bertanya, ‘Siapakah yang dikecualikan oleh Allah dalam firmanNya,

27:87


Firman Allah Ta’ala: ‘Dan (ingatkanlah) hari di tiup sangkakala, lalu terkejutlah - gerun gementar - makhluk-makhluk yang ada di langit dan yang ada di bumi, kecuali mereka yang dikekhendaki Allah; dan kesemuanya akan datang kepadaNya dengan keadaan tunduk patuh’.(Surah 27 ‘An ‘Naml: 87)

Rasul menjawab, ‘Mereka adalah para syuhada. Keterkejutan itu akan sampai kepada siapa pun yang hidup. Dan para syuhada itu hidup di sisi Allah dan mendapat rizki. Namun Allah memelihara mereka dan memberi keamanan dari keterkejutan pada hari itu.

Kerana keterkejutan itu adalah adzab Allah yang diperuntukkan kepada makhluk-makhlukNya yang jahat’. Dan itulah yang difirmankan oleh AllahSubhanahuwa Ta’ala,

22:1
22:2

Firman Allah Ta’ala: ‘Wahai umat manusia, bertaqwalah kepada Tuhan kamu! Sesung-guhnya gempa hari kiamat itu suatu perkara yang amat besar.

Pada hari kamu melihat (peristiwa-peristiwa yang mengerikan) itu, tiap-tiap ibu penyusu akan melupakan anak yang disusukannya, dan tiap-tiap perempuan yang mengandung akan gugurkan anak yang dikandungnya; dan engkau akan melihat manusia mabuk, padahal mereka sebenarnya tidak mabuk, tetapi azab Allah amatlah berat, mengerikan. (Surah 22 ‘Al ‘Haj: 1 - 2)

Demikianlah mereka terus-menerus didera adzab selama waktu yang dikehendaki Allah. Kemudian Allah menyuruh Israfil meniup sangkakalanya dengan tiupan yang mematikan. Maka penghuni langit dan bumi pun mati semuanya, kecuali mereka yang dikehendaki Allah.

Syahdan, apabila mereka semua telah mati, maka datanglah malaikat maut ('Izrail) menghadap kepada Allah Yang Mahakuasa, lalu melapor, 'Ya Tuhan ku, penghuni langit dan bumi semuanya telah mati, Allh bertanyanya - (dan Dia tentu lebih tahu siapa-siapa yang masih hidup) -, 'Siapakah yang masih hidup?'

'Ya Tuhan ku', sembah 'Izrail, yang masih hidup adalah Engkau, Yang Maha hidup dan tidak akan mati. Dan juga para malaikat pembawa 'ArsyMu, Jibril, Makail dan saya sendiri'.

Allah berfirman, 'Matilah Jibril dan Mikail'. Terus Allah Menjadikan 'Arsy pandai berbicara, dia berkata, 'Ya Tuhan ku, benarkah Jibril dan Mikail itu mati'? Diam kamu!' kata Allah. Sesungguhnya Aku telah menetapkan kematian atas siapa pun yang ada di bawah 'ArsyKu. Oleh kerana itu keduanya pun mati pula'.

Kemudian malaikat maut datang lagi menghadap Allah dan berkata, 'Ya Tuhan ku, Jibril dan Mikail sudah mati, tinggal saya saja dan para malaikat pembawa 'ArsyMu yang belum'.

Maka Allah pun berfirman, 'Matilah para malaikat pembawa 'ArsyKu'. Dan mereka pun mati. Dan selanjutnya Allah menyuruh 'Arsy supaya mencabut sangkakala dari tangan Israfil, biarlah dia yang pegang.

Kemudian malaikat maut datang lagi kepada Tuhan dan berkata, 'Ya Tuhan ku, para malaikat pembawa 'ArsyMu telah mati'. Allah bertanya, - (dan Dia tentu lebih tahu siapa-siapa yang masih hidup) - : 'Siapa lagi yang masih hidup'?

'Ya Tuhan ku', jawab 'Izrail, 'yang masih hidup adalah Engkau Yang Maha hidup dan tidak akan mati, dan saya sendiri'. Maka Allah pun berfirman, 'Kamu adalah salah seorang makhlukKu juga. Aku menciptakan kamu untuk apa yang kamu lihat. Maka, matilah kamu!' Maka malaikat maut pun mati juga.

Manakala sudah tidak ada lagi yang hidup, kecuali Allah Yang Esa, Maha Mengalahkan lagi Maha tunggal, Maha sendiri, Tempat bergantung segala makhluk, Yang tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setera denganNya.

Dia lah Yang Maha akhir dan juga Maha awal. Maka Allah pun menggulung langit dan bumi bagaikan menggulung lambaran-lambaran kertas. Sesudah itu digelar lagi, lalu dilipatNya 3 kali, terus berfirman 3 kali, Akulah Yang Maha kuasa'. Kemudian berteriak sekeras-kerasnya 3 kali, 'Milik siapakah kerajaan pada hari ini'?

Tentu saja tidak ada jawapan dari siapa pun. Maka Dia pun berfirman kepada DiriNya sendiri, 'Milik Allah Maha Esa dan Maha Mengalahkan'.

Kemudian Allah mengganti bumi dan langit ini dengan bentuk yang berbeda. Yakni, Dia membentangkan lagi bumi ini, Dia ratakan dan gelar seperti kulit yang disamak. Kamu akan lihat tidak ada lagi di sana tempat yang rendah dan tempat yang tinggi.

(Setelah semuanya siap), maka Allah membentak seluruh makhlukNya 1 kali teriakan. Tiba-tiba mereka pada bahagian masing-masing seperti sedia kala. Yang dulu ada dalam perut bumi, kini pun ada di sana. Dan yang dulu ada di permukaan bumi, kini pun ada di permukaan bumi.

Lalu Allah menurunkan kepadamu air dari bawah Arsy. Kemudian menyuruh langit menurunkan hujan, maka hujan pun turun selama 40 hari, sehingga air menggenangi mereka setinggi 12 hasta.

Sesudah itu Allah menyuruh jasad-jasad supaya tumbuh. Maka tumbuhlah mereka bagai tumbuhnya sayuran. Sehingga, manakala jasad-jasad itu telah sempurna pertumbuhannya dan menjadi seperti sedia kala, maka Allah pun berfirman. 'Hiduplah Jibril dan Makail.' Dan keduanya pun hidup.

Kemudian Allah menyuruh ambilkan roh-roh, maka roh-roh pun didatangkan. Roh kaum muslimin nampak berkilauan cahaya, sedangkan roh yang lain-lain gelap. Lalu digenggamNya roh-roh itu semua, kemudian dilemparkan ke dalam sangkakala.

Selanjutnya Allah menyuruh Israfil meniup tiupan kebangkitan (Nafkhatul Ba 'ats). Maka keluarlah roh-roh tadi bagaikan lebah memenuhi ruang antara langit dan bumi. Maka berfirman Allah Ta'ala: 'Demi kemulianKu dan KeagunganKu, kembalilah setiap roh ke dalam jasadnya masing-masing'.

Maka masuklah semua roh ke dalam tanah menuju jasadnya masing-masing. Roh-roh itu masuk melalui batang hidung lalu merembat ke tuboh, bagaikan racun merambat ke dalam tubuh orang yang terkena sangatan binatang berbisa.

'Kemudian bumi rekah mengeluarkan kamu sekalian', demikian sabda Rasulullah SallaAllahu Alayhi was Sallam, 'dan aku adalah orang yang pertama-tama dikeluarkan oleh bumi. Dan begitu keluar dari dalam bumi, maka kamu cepat-cepat berjalan menuju Tuhan mu,

54:8

Firman Allah Ta’ala: ‘Masing-masing dengan cepatnya menuju kepada penyeru itu. (Pada saat yang demikian) Orang-orang kafir berkata: Ini adalah hari yang berat’.  (Surah 54 ‘Al Qamar: 8)

Kamu datang ke hadirat Tuhan mu tanpa alas kaki, telanjang dan tidak berkhitan. Kemudian kamu semua berdiri di satu tempat selama 70 tahun, tanpa dipedulikan dan tanpa ada pengadilan. 

Di waktu itu kamu semua menangis sampai sampai kering air matamu ‘sebagai gantinya’, sementara keringan mengucur terus hingga membanjiri tubuhmu sampai mulut, atau sampai dagu.

Kamu berkata, ‘Siapakah yang dapat memberi syafaat (mendoakan) kita kepada Tuhan, agar Dia segera mengadili kita’?

Yang lain menjawab, ‘Siapa lagi yang patut selain bapak kamu sekalian, Adam? Dia telah diciptakan Allah dengan tanganNya, Dia tiupkan roh ciptaanNya kedalam dirinya, dan berkata-kata berhadapan lansung dengannya’.

Maka datanglah mereka kepada Adam dan meminta syafaat kepadanya. Tetapi ternyata Adam menolak seraya katanya, ‘Aku tidak patut melakukan itu’. Kemudian mereka datang kepada nabi-nabi yang lain satu-persatu. Namun setiap nabi yang mereka datangi, semuanya menolak permintaan mereka.

Rasulullah SallaAllahu Alayhi was Sallam bersabda, ‘Dan akhirnya kamu sekalian datang kepadaku. Maka aku pun pergi, dan sampailah aku ke Al ‘Fahsh’, lalu aku menjatuhkan diri bersujud’.

Abu Hurairah RadhiAllahu Anhu bertanya, ‘Apa itu Al ‘Fahsh?

‘Suatu tempat di depan ‘Arsy’, Rasul menerangkan. ‘Sehingga Allah mengirim kepadaku seorang malaikat. Malaikat itu memegang lenganku lalu membangkitkan aku ‘dari ber-sujud’.

Tuhan berfirman kepadaku, ‘Ya Muhammad’ Aku jawab, ‘Labbaika, ya Tuhan ku’. ‘Apa urusanmu’? Tanya Tuhan, dan Dia tentu lebih tahu. Aku berkata, ‘Ya Tuhan ku, ‘Ya Tuhan ku, Engkau telah menjanjikan syafaat kepadaku. Maka, terimalah syafaatku untuk makhluk-makhlukMu. Aku mohon adililah mereka’.

Maka Tuhan berfirman, ‘Aku terima syafaatmu, Aku akan datang kepadamu sekalian, dan akan Aku adili kamu’. Rasulullah SallaAllahu Alayhi was Sallam bersabda, ‘Sesudah itu aku pun mengundurkan diri lalu berdiri bersama manusia-manusia yang lain.

Dan ketika kita tengah berdiri, tiba-tiba terdengarlah suara gemuruh dari langit. Dan ternyata itu adalah suara penghuni langit yang terendah. Mereka turun sebanyak penghuni bumi, yaitu jin dan manusia. Dan ketika mereka telah mendekati bumi, maka terang-benderanglah bumi kerana cahaya mereka.

Mereka segera berbaris. Dan kita pun bertanya kepada mereka, ‘Adakah Tuhan di antara kalian’? ‘Tidak’, jawab mereka. ‘tapi Dia pasti datang’. Kemudian turun lagi rombongan-rombongan malaikat yang lain sebanyak itu pula.

Dan akhirnya Tuhan Yang Maha kuasa, Maha suci dan Maha tinggi pun turun dalam liputan awan dan para malaikat. Pada waktu itu ‘ArsyNya dipikul oleh lapan orang malaikat - sedang saat ini hanya dipikul oleh 4 orang malaikat. 

Telapak kaki mereka ada di batas bumi yang paling bawah. Bumi dan langit ada di pangkuan mereka. Sedang ‘Arsy ada di atas pundak mereka. Terdengar dari mereka dengungan tasbih, yaitu ucapan:

‘Mahasuci Tuhan Pemilik segala keperkasaan dan kerajaan. Maha suci Tuhan, Yang Maha hidup dan takkan pernah mati. Maha suci Tuhan, Yang mematikan seluruh makhlukNya, sedang Dia takkan pernah mati’.

Lalu Allah Ta’ala meletakkan KursiNya di mana saja yang Dia kehendaki di bumiNya. Kemudian berteriaklah Dia sekeras-kerasnya seraya berfirman, ‘Hai sekalian jin dan manusia, sesungguhnya Aku telah diam saja terhadap kamu sekalian sejak saat Aku menciptakan kamu sampai hari ini. (Selama itu) Aku mendengar perkataanmu dan melihat perbuatan-perbuatanmu.

Maka, dengarlah Aku sekarang. Inilah semua perbuatan-perbuatan kamu dan catatan amalan, dibacakan kepadaku. Barangsiapa mendapatkan kebaikan, maka pujilah Allah. Dan barangsiapa mendapatkan yang lain, jangan mencela selain dirinya sendiri’.


Selanjutnya Allah Ta’ala menyuruh neraka Jahannam (menjulurkan lehernya), maka keluarlah lehernya, menjulur tinggi-tingi berwarna gelap, lalu Allah Ta’ala berfirman,


36:59
36:60

36:61

36:62

36:63

36:64

Firman Allah Ta’ala: Dan (sebaliknya dikatakan kepada orang-orang yang kafir): 'Berpi-sahlah kamu pada hari ini, hai orang-orang yang berdosa, (dari bercampur gaul dengan orang-orang yang beriman).

'Bukankah Aku telah perintahkan kamu wahai anak-anak Adam, supaya kamu jangan menyembah Syaitan? Sesungguhnya ia musuh yang nyata terhadap kamu!

'Dan (Aku perintahkan): hendaklah kamu menyembahKu; inilah jalan yang lurus.

'Dan sesungguhnya Syaitan itu telah menyesatkan golongan yang ramai di antara kamu; (setelah kamu mengetahui akibat mereka) maka tidakkah sepatutnya kamu berfikir dan insaf?

'Yang kamu saksikan sekarang ialah neraka Jahannam, yang kamu selalu diancam memasukinya (jika kamu tidak taatkan perintah Allah).

'Rasalah kamu bakarannya pada hari ini, disebabkan perbuatan kufur yang kamu telah lakukan!'(Surah 36 Yaa Sin: 59 - 64)

Demikianlah, kemudian Allah Ta'ala memisahkan kelompok-kelompok manusia, dan memangil mereka semua. Mereka di panggil untuk melihat buku catatan amal masing-masing, sedang mereka berlutut ketakutan Allah Ta'ala memberitakan,

45:28

Firman Allah Ta’ala: ‘Dan (pada hari kiamat) engkau akan melihat tiap-tiap umat berlutut (dalam keadaan cemas dan menunggu panggilan); tiap-tiap umat diseru untuk menerima kitab suratan amalnya (serta dikatakan kepada mereka): "Pada hari ini kamu akan dibalas menurut apa yang kamu telah kerjakan’! (Surah 45 ‘Al ‘Jatsiyah: 28)

Kemudian Allah Ta'ala mengadili semua makhluk selain jin dan manusia, yakni memberi keputusan di antara sesama binatang, sehingga binatang yang tidak bertanduk benar-benar membalas perlakuan binatang bertanduk. 

Dan manakala Allah Ta'ala telah selesai dari pengadilan tersebut, dan tidak ada lagi satu pun binatang yang menuntut binatang lain, maka Allah berfirman, 'Jadilah debu kamu semua'! Maka ketika itu, orang kafir berkata, 'Alangkah baiknya andaikan aku menjadi debu saja (seperti mereka)'.

Sesudah itu Allah Ta'ala mengadili hamba-hambaNya (manusia dan jin). Dan pengadilan yang pertama-tama diadakan adalah dalam soal pembunuhan. Maka datanglah setiap orang yang membunuh di jalan Allah.

Allah menyuruh si terbunuh datang dengan membawa kepalanya, sementara urat-urat lehernya masih mengalirkan darah. Orang itu berkata, 'Ya Tuhan ku, mengapa orang ini membunuhku'?

Allah bertanya (kepada si pembunuh) - meski sebenarnya Dia lebih tahu apa jawapannya -, 'Mengapa kamu bunuh dia'? Pembunuh itu menjawab, 'Aku membunuhnya, agar keme-nangan tetap menjadi milikMu'.

'Benar kamu, 'kata Allah. Kemudian Allah pun menjadikan wajah pembunuh itu bercahaya bagaikan cahaya iangit, dan para malaikat segera membawanya ke surga.

Kemudian datang pula semua orang yang melakukan pembunuhan bukan di jalan Allah. Allah menyuruh korbannya datang membawa kepadanya, sedang urat-urat leher masih mengalirkan darah. Korban pembunuhan itu berkata, 'Ya Tuhan ku, mengapa dia mem-bunuhku'?

Allah bertanya (kepada si pembunuh) - meskipun sebenarnya Dia lebih tahu apa jawapannya, - 'Mengapa kamu bunuh dia'? Maka pembunuh itu berkata, 'Aku mem-bunuhnya, supaya nyata akulah yang menang'. (Mendengar itu) Allah mengutuknya. 'Celaka kamu'!


God Almighty says in the Holy Quran: Corruption has appeared throughout the land and sea by (reason of) what the hands of people have earned so He may let them taste part of (the consequence of) what they have done that perhaps they will return (to righteousness). 

Firman Allah Taala: Telah timbul berbagai kerosakan dan bala bencana di darat dan di laut dengan sebab apa yang telah dilakukan oleh tangan manusia; (timbulnya yang demikian) kerana Allah hendak merasakan mereka sebahagian dari balasan perbuatan-perbuatan buruk yang mereka telah lakukan, supaya mereka kembali (insaf dan bertaubat). (Quran 30:41)


Sambungan . . hadits lengkap tentang 'Tanduk'

Kitab Huru-hara DUNIA الفوضى القيامة
Karangan Ibnu Katsir By IbraniKing: Hamden bolly

Allah bertanya (kepada si pembunuh) - meskipun sebenarnya Dia lebih tahu apa jawapannya, -  'Mengapa kamu bunuh dia'? Maka pembunuh itu berkata, 'Aku mem-bunuhnya, supaya nyata akulah yang menang'. (Mendengar itu) Allah mengutuknya.

'Celaka kamu'!

Demikianlah sehingga tidak ada seorang pun yang mati terbunuh melainkan melakukan pembalasan terhadap pembunuhannya, dan tidak ada 1 pun penganiayaan kecuali men-dapat belasannya. Dan selanjutnya terserah kepada kehendak Allah, apakah si penganiaya itu akan diadzab atau dikasihi.

Sesudah itu Allah mengadili seluruh makhlukNya mengenai jenayah-jenayah yang lain, sehingga tidak ada 1 pun penganiayaan yang dilakukan seseorang melainkan Allah membalasnya buat si teraniaya.

Bahkan, orang yang mencampur susu dengan air sekalipun, akan dipaksa olehNya memurnikan susu itu dari air. Dan manakala Allah Ta'ala telah menyelesaikan itu semua, maka dikumandangkanlah suatu seruan yang boleh didengar oleh seluruh makhluk.

Seruan itu mengatakan: 'Hendaklah setiap penganut agama mengikut tuhan mereka masing-masing, atau apa pun yang dulu mereka sembah selain Allah'.

Maka, tidak seorang pun yang dulu telah menyembah sesuatu selain Allah, melainkan ditampilkan dihadapannya sesembahannya itu. Pada hari itu ada seorang malaikat yang diujudkan seperti Uzair, dan ada lagi seperti 'Isa. Yang satu diikuti oleh kaum Yahudi, dan yang lain diikuti oleh orang-orang Nasaro.

Kemudian sesembahan-sesembahan itu menggiring mereka semua ke neraka. Dan inilah kiranya yang difirmankan Allah Ta'ala,

21:99

Firman Allah Ta’ala: ‘Andaikan berhala-bahala itu Tuhan, tentulah mereka tidak masuk ke dalam neraka; dan (ketahuilah), semuanya (yang menyembah dan yang disembah) akan kekal dalam neraka selama-lamanya. (Surah 21 ‘Al Anbiya: 99)

Dan manakala semuanya sudah pergi selain orang-orang mukmin - termasuk kaum munafik - maka datanglah Allah  Subhanahuwa Ta’ala dalam ujud yang dikehendakiNya seraya berfirman, 'Hai manusia, orang-orang telah pergi, maka ikutilah tuhan-tuhan kamu, atauapa pun yang dulu kamu sembah'.

Mereka berkata, 'Demi Allah, kami tidak mempunyai Tuhan selain Allah, dan kami tidak pernah menyembah selain Dia'. Maka Allah Ta'ala pun menyinyingkapkan betisNya, dan nampaklah oleh mereka sesuatu dari keagunganNya, yang dengan demikian mereka mengenali bahwa itu adalah Tuhan.

Maka mereka pun bersujud dengan menyungkurkan wajah mereka. Sedangkan orang munafik bersujud pada tengkuknya, kerana Allah menjadikan tulang punggung mereka seperti tanduk lembu.

Kemudian Allah mengizinkan mereka mengangkat kepala. Dan  ternyata Allah Ta'ala telah memasang sebuah jalan (shirath) terbentang antara 2 pinggir neraka Jahannam. Di antaranya ada besi-besi pengait dan penyambar serta tumbuhan berduri bagai duri-duri pohon Sa'dan.

Dan di bawahnya ada jambatan licin menggelincirkan. Mereka melawatinya, ada yang sekelip mata, ada yang secepat kilat, ada yang seperti hembusan angin, ada yang sekencang kuda berlari, atau sekencang unta, atau sekencang orang berlari.

Di antara mereka ada yang selamat sentiasa, ada yang selamat dengan setengah-didera, dan ada pula yang wajahnya terhempas-hempas dalam neraka Jahanam.

‘Syahdan’, manakala penghuni surga telah sampai di depan pintu surga, mereka berkata, ‘Siapakah yang dapat memberi syafaat (mendoakan) kita kepada Tuhan, agar Dia mengizinkan kita masuk surga’? 

Dan yang lain berkata, ‘Siapa lagi patut melakukan itu selain bapak kamu sekalian, Adam? Sesungguhnya dia telah diciptakan Allah dengan tanganNya, Bahkan Allah meniupkan ke dalam dirinya roh ciptaanNya, dan berbicara berhadapan lansung dengannya’.

Maka datanglah mereka kepada Adam untuk meminta syafaat. Namun ternyata Adam menyebut suatu dosa (yang pernah dilakukannya), lalu berkata, ‘Aku tidak patut melakukan itu. pergilah kalian kepada Nuh. 

Kerana dia adalah Rasul Allah yang pertama kepada makhlukNya’. Kemudian mereka datang kepada Nuh dan meminta syafaat kepadanya. Tetapi Nuh pun menyebut sesuatu (dosa), lalu berkata, ‘Aku tidak patut menolong kalian. Tapi, pergilah kalian kepada  Roh (ciptaan) Allah, Isa bin Maryam’.

Mereka pun pergi meminta syafaat kepada ‘Isa, dan dia pun berkata pula: ‘Aku tidak patut melakukan itu. Tapi, pergilah kalian kepada Muhammad SallaAllahu Alayhi was Sallam’. Rasulullah SallaAllahu Alayhi was Sallam bersabda, ‘Maka mereka pun datang kepadaku. 

Memang, aku mempunyai 3 syafaat disisi Tuhan ku, yang telah dijanjikan kepadaku’. ‘Maka pergi aku ke surga, lalu aku pegang gelang-gelang pintunya seraya meminta dibukakan. Maka dibukakanlah pintu surga untukku. Dan aku mendapat penghormatan dan ucapan selamat datang’.

‘Setelah aku masuk surga dan melihat Tuhan ku Azza wa Jalla maka aku pun merebahkan diri bersujud. Lalu Allah mengizinkan aku memuji dan menyanjungNya dengan suatu pujian dan sanjungan yang pernah Dia izinkan kepada siapa pun di antara makhlukNya. 


Sesudah itu Allah berfirman kepadaku, ‘Angkatlah kepalamu, hai Muhammad, ajukan syafaatmu, niscaya syafaatmu diterima. Mintalah, niscaya kamu diberi’.

Dan tatkala aku mengangkat kepada, Allah bertanya – meski sebenarnya Dia lebih tahu, - ‘Ada urusan apa denganmu’? Aku menjawab, ‘Ya Tuhan ku, Engkau telah menjanjikan syafaat kepadaku, maka terimalah syafaatku untuk para penghuni surga Izinkanlah mereka masuk ke surga’. Maka Allah berfirman, ‘Aku terima syafaatmu, dan Aku izinkan mereka memasuki surga’.

Dalam kaitan ini Rasulullah SallaAllahu Alayhi was Sallam pernah bersabda, ‘Demi Allah yang mengutus aku dengan membawa kebenaran, Kamu sekalian di dunia ini tidaklah lebih mengenali isteri dan tempat tinggalmu, berbanding ahli surga ketika mengenali isteri dan tempat tinggalmu, dibanding ahli surga ketika mengenali isteri  dan tempat mereka masing-masing’.

Demikianlah, setiap lelaki yang masuk surga menemui 72 bidadari yang diciptakan lansung oleh Allah, ditambah 2 orang wanita dari bani Adam, yang masing-masing mempunyai keunggulan atas siapa pun yang dikehendaki Allah, berkat ibadah mereka kepada Allah ketika di dunia.

Lelaki itu masuk menghampiri salah seorang dari kedua wanita itu dalam sebuah kamar yang terbuat dari permata yaqut, di atas tempat tempat tidur dari emas bertatahkan mutiara. 

Tempat tidur itu ada 70 tingkat, ada yang terbuat dari sutra tipis dan ada pula dari sutra tebal. Ketika lelaki itu meletakkan tangannya di antara kedua bahu isterinyaitu, nampaklah olehnya kembali dadanya kulit dan dagingnya yang ada di balik pakaiannya.

Dia benar-benar boleh malihat daging betisnya seperti seorang dari kamu sekalian melihat urat-urat dalam utaian permata yaqut. Hati lelaki itu menjadi cermin  bagi isterinya, begitupun hati isterinya menjadi cermin baginya.

Ketika lelaki itu berada di sisi isterinya, dimana tidak bosan-bosannya dia memandang kepadanya, dan isterinya pun tidak bosan-bosannya memandang kepadanya, tiba-tiba terdengarlah suatu seruan: ‘Sesungguhnya Kami tahu bahwa kamu tidak bosan-bosannya memandangi isterimu, dan isterimu pun tidak bosan-bosannya memandangi kamu. Hanya saja, kamu masih punya isteri-isteri yang lain’.

Maka lelaki itu pun keluar untuk mendatangi isteri-isteri yang lain satu-persatu. Setiap datang kepada seorang, disambut dengan ucapan, ‘Demi Allah, dalam surga ini tidak ada yang lebih kacak darimu, dan dalam surga ini tidak ada yang lebih aku cintai selain engkau’.

Rasulullah SallaAllahu Alayhi was Sallam bersabda, ‘Apabila semua penghuni neraka telah masuk, maka masuklah kesana makhluk-makhluk Tuhan mu lainnya, yang celaka dikeranakan perbuatan-perbuatan mereka. 

Diantara mereka ada yang terbakar api hanya sampai ke te telapak kakinya saja. Tidak lebih. Ada yang sampai ke perutnya. Dan ada pula yang sampai ke sekujur tubuhnya, kecuali wajahnya, kerana Allah telah mengharamkan api membakar rupa orang itu’.

Rasulullah SallaAllahu Alayhi was Sallam bersabda, Maka aku berkata, ‘Ya Tuhan ku, terimalah syafaat terhadap umatku yang masuk neraka. ‘Dan Allah Azza wa Jalla pun berfirman, ‘Keluarkan orang-orang yang kamu kenal’. Aka keluarlah mereka, sehingga tidak ada seorang pun yang tertinggal.

Kemudian Allah mengizinkan lagi kepadaku untuk mengajukan syafaat., sehingga tidak ada seorang nabi atau seorang syahid pun melainkan dapat pula memberi syafaat (untuk orang lain). Allah berfirman, ‘Keluarkan olehmu siapa saja yang kamu dapati iman dalam hatinya, walau hanya seberat 1 dinar sekalipun’. Maka mereka pun keluar, sampai tidak ada yang tinggal.

Kemudian Allah menerima pula syafaat dari yang lain-lain seraya firmanNya: ‘Keluarkan olehmu orang yang kamu dapati iman dalam hatinya seberat 2/3 (dua-pertiga) dinar’. Kemudian berfirman, ‘Dan sepertiga dinar’. Kemudian berfirman, ‘Satu qirat’. Kemudian berfirman, ‘Sebutir biji sawi’.

Maka masing-masing mereka pun keluar, sehingga tidak ada yang tersisa. Akhirnya tidak tersisa lagi dalam neraka orang yang pernah melakukan kebaikan apa pun kerana Allah, dan tidak ada seorang pun yang patut memberi syafaat melainkan diterima syafaatnya. 


Bahkan sampai Iblis sempat menjulur-julur dirinya, ketika melihat betapa besar rahmat Allah Ta’ala, dengan harapan akan dapat pula memperoleh syafaat.

Kemudian Allah Ta’ala berfirman, ‘Kini tinggal Aku, sedang Aku adalah Yang Maha Pengasih di antara mereka yang pengasih.’. Maka dimasukkanNya tanganNya dala Jahanam, lalu Dia keluarkan dari neraka itu sekalian banyak orang, yang tidak diketahui entah berapa jumlahnya selain oleh Allah sendiri. Mereka bagai biji-bijian. Allah kemudian menaburkan mereka ke sungai yang disebut ‘Nahr Al ‘Hayawan’ (sungai kehidupan).

Di sana mereka tumbuh bagaikan  biji-biji yang tumbuh di antara sampah-sampah yang terbawa arus sungai. Yang terkena sinar matahari berwarna hijau, dan yang tertutup bayangan berwarna kuning. Mereka terus tumbuh, sehingga menjadi seperti mutiara. 

Pada leher mereka tertulis: ‘Mantan Penghuni Jahannam Yang Dibebaskan Allah Yang Maha Rahman Azza wa Jalla’. Mereka dikenal oleh penghuni surga lainnya dengan adanya tulisan itu. Mereka dulunya sama sakali tidak pernah beramal kebaikan kerana Allah. Namun demikian mereka tinggal dalam surga’.

Sampai di sini, hadits tersebut di atas tercantum dalam teks asli kitab Abu Bakar Al ‘Arabi dari Abu Ya ‘la Al ‘Mushili. Hadits ini cukup masyhur, diriwayatkan oleh sejumlah ulama terkemuka dalam kitab-kitab mereka, seperti Ibnu ‘Jarir dalam Tafsirnya, At ‘Thabrani dalam Muthawwalatnya, Al ‘Hafizh Al ‘Baihaqi dalam kitabnya, Al ‘Ba‘tsu wa An ‘Nusyur, dan Al ‘Hafizh Abu Musa Al ‘Madini dalam Muthawwalatnya juga, dari berbagai jalur sanad yang berasal dari Isma’il bin Rafi’. Tukang cerita dari Madinah. 

Dan dikeranakan adanya inilah, maka hadits ini diperbincangkan keshahihnya, kerana dalam susunan katanya memang terdapat nakarah’ dan ‘ikhtilaf. Namun demikian, seluruh jalur-jalur sanadnya telah saya jelaskan bab tersendiri. Saya katakan: Sekarang marilah kita bahas soal ini pasal demi pasal. Dan kepada Allah kita mohon segala pertolonganNya.



Sambungan . . hadits lengkap tentang 'Tanduk'
Kitab Huru-hara DUNIA الفوضى القيامة
Karangan Ibnu Katsir By IbraniKing: Hamden bolly

Allah bertanya (kepada si pembunuh) - meskipun sebenarnya Dia lebih tahu apa jawapannya, -  'Mengapa kamu bunuh dia'? Maka pembunuh itu berkata, 'Aku membunuhnya, supaya nyata akulah yang menang'. (Mendengar itu) Allah mengutuknya.

'Celaka kamu'!

Demikianlah sehingga tidak ada seorang pun yang mati terbunuh melainkan melakukan pembalasan terhadap pembunuhannya, dan tidak ada 1 pun penganiayaan kecuali mendapat belasannya. Dan selanjutnya terserah kepada kehendak Allah, apakah si penganiaya itu akan diadzab atau dikasihi.

Sesudah itu Allah mengadili seluruh makhlukNya mengenai jenayah-jenayah yang lain, sehingga tidak ada 1 pun penganiayaan yang dilakukan seseorang melainkan Allah membalasnya buat si teraniaya.

Bahkan, orang yang mencampur susu dengan air sekalipun, akan dipaksa olehNya memurnikan susu itu dari air. Dan manakala Allah Ta'ala telah menyelesaikan itu semua, maka dikumandangkanlah suatu seruan yang boleh didengar oleh seluruh makhluk.

Seruan itu mengatakan: 'Hendaklah setiap penganut agama mengikut tuhan mereka masing-masing, atau apa pun yang dulu mereka sembah selain Allah'.

Maka, tidak seorang pun yang dulu telah menyembah sesuatu selain Allah, melainkan ditampilkan dihadapannya sesembahannya itu. Pada hari itu ada seorang malaikat yang diujudkan seperti Uzair, dan ada lagi seperti 'Isa. Yang satu diikuti oleh kaum Yahudi, dan yang lain diikuti oleh orang-orang Nasaro.

Kemudian sesembahan-sesembahan itu menggiring mereka semua ke neraka. Dan inilah kiranya yang difirmankan Allah Ta'ala,

21:99

Firman Allah Ta’ala: ‘Andaikan berhala-bahala itu Tuhan, tentulah mereka tidak masuk ke dalam neraka; dan (ketahuilah), semuanya (yang menyembah dan yang disembah) akan kekal dalam neraka selama-lamanya. (Surah 21 ‘Al Anbiya: 99)

Dan manakala semuanya sudah pergi selain orang-orang mukmin - termasuk kaum munafik - maka datanglah Allah  Subhanahuwa Ta’ala dalam ujud yang dikehendakiNya seraya berfirman, 'Hai manusia, orang-orang telah pergi, maka ikutilah tuhan-tuhan kamu, atauapa pun yang dulu kamu sembah'.

Mereka berkata, 'Demi Allah, kami tidak mempunyai Tuhan selain Allah, dan kami tidak pernah menyembah selain Dia'. Maka Allah Ta'ala pun menyinyingkapkan betisNya, dan nampaklah oleh mereka sesuatu dari keagunganNya, yang dengan demikian mereka mengenali bahwa itu adalah Tuhan.

Maka mereka pun bersujud dengan menyungkurkan wajah mereka. Sedangkan orang munafik bersujud pada tengkuknya, kerana Allah menjadikan tulang punggung mereka seperti tanduk lembu.

Kemudian Allah mengizinkan mereka mengangkat kepala. Dan  ternyata Allah Ta'ala telah memasang sebuah jalan (shirath) terbentang antara 2 pinggir neraka Jahannam. Di antaranya ada besi-besi pengait dan penyambar serta tumbuhan berduri bagai duri-duri pohon Sa'dan.

Dan di bawahnya ada jambatan licin menggelincirkan. Mereka melawatinya, ada yang sekelip mata, ada yang secepat kilat, ada yang seperti hembusan angin, ada yang sekencang kuda berlari, atau sekencang unta, atau sekencang orang berlari.

Di antara mereka ada yang selamat sentiasa, ada yang selamat dengan setengah-didera, dan ada pula yang wajahnya terhempas-hempas dalam neraka Jahanam.

‘Syahdan’, manakala penghuni surga telah sampai di depan pintu surga, mereka berkata, ‘Siapakah yang dapat memberi syafaat (mendoakan) kita kepada Tuhan, agar Dia mengizinkan kita masuk surga’? 

Dan yang lain berkata, ‘Siapa lagi patut melakukan itu selain bapak kamu sekalian, Adam? Sesungguhnya dia telah diciptakan Allah dengan tanganNya, Bahkan Allah meniupkan ke dalam dirinya roh ciptaanNya, dan berbicara berhadapan lansung dengannya’.

Maka datanglah mereka kepada Adam untuk meminta syafaat. Namun ternyata Adam menyebut suatu dosa (yang pernah dilakukannya), lalu berkata, ‘Aku tidak patut melakukan itu. pergilah kalian kepada Nuh. Kerana dia adalah Rasul Allah yang pertama kepada makhlukNya’. 

Kemudian mereka datang kepada Nuh dan meminta syafaat kepadanya. Tetapi Nuh pun menyebut sesuatu (dosa), lalu berkata, ‘Aku tidak patut menolong kalian. Tapi, pergilah kalian kepada  Roh (ciptaan) Allah, Isa bin Maryam’.

Mereka pun pergi meminta syafaat kepada ‘Isa, dan dia pun berkata pula: ‘Aku tidak patut melakukan itu. Tapi, pergilah kalian kepada Muhammad SallaAllahu Alayhi was Sallam’. Rasulullah SallaAllahu Alayhi was Sallam bersabda, ‘Maka mereka pun datang kepadaku. 

Memang, aku mempunyai 3 syafaat disisi Tuhan ku, yang telah dijanjikan kepadaku’. ‘Maka pergi aku ke surga, lalu aku pegang gelang-gelang pintunya seraya meminta dibukakan. Maka dibukakanlah pintu surga untukku. Dan aku mendapat penghormatan dan ucapan selamat datang’.

‘Setelah aku masuk surga dan melihat Tuhan ku Azza wa Jalla maka aku pun merebahkan diri bersujud. Lalu Allah mengizinkan aku memuji dan menyanjungNya dengan suatu pujian dan sanjungan yang pernah Dia izinkan kepada siapa pun di antara makhlukNya. Sesudah itu Allah berfirman kepadaku, ‘Angkatlah kepalamu, hai Muhammad, ajukan syafaatmu, niscaya syafaatmu diterima. Mintalah, niscaya kamu diberi’.

Dan tatkala aku mengangkat kepada, Allah bertanya – meski sebenarnya Dia lebih tahu, - ‘Ada urusan apa denganmu’? Aku menjawab, ‘Ya Tuhan ku, Engkau telah menjanjikan syafaat kepadaku, maka terimalah syafaatku untuk para penghuni surga Izinkanlah mereka masuk ke surga’. Maka Allah berfirman, ‘Aku terima syafaatmu, dan Aku izinkan mereka memasuki surga’.

Dalam kaitan ini Rasulullah SallaAllahu Alayhi was Sallam pernah bersabda, ‘Demi Allah yang mengutus aku dengan membawa kebenaran, Kamu sekalian di dunia ini tidaklah lebih mengenali isteri dan tempat tinggalmu, berbanding ahli surga ketika mengenali isteri dan tempat tinggalmu, dibanding ahli surga ketika mengenali isteri  dan tempat mereka masing-masing’.

Demikianlah, setiap lelaki yang masuk surga menemui 72 bidadari yang diciptakan lansung oleh Allah, ditambah 2 orang wanita dari bani Adam, yang masing-masing mempunyai keunggulan atas siapa pun yang dikehendaki Allah, berkat ibadah mereka kepada Allah ketika di dunia.

Lelaki itu masuk menghampiri salah seorang dari kedua wanita itu dalam sebuah kamar yang terbuat dari permata yaqut, di atas tempat tempat tidur dari emas bertatahkan mutiara. 

Tempat tidur itu ada 70 tingkat, ada yang terbuat dari sutra tipis dan ada pula dari sutra tebal. Ketika lelaki itu meletakkan tangannya di antara kedua bahu isterinyaitu, nampaklah olehnya kembali dadanya kulit dan dagingnya yang ada di balik pakaiannya.

Dia benar-benar boleh malihat daging betisnya seperti seorang dari kamu sekalian melihat urat-urat dalam utaian permata yaqut. Hati lelaki itu menjadi cermin  bagi isterinya, begitupun hati isterinya menjadi cermin baginya.

Ketika lelaki itu berada di sisi isterinya, dimana tidak bosan-bosannya dia memandang kepadanya, dan isterinya pun tidak bosan-bosannya memandang kepadanya, tiba-tiba terdengarlah suatu seruan: ‘Sesungguhnya Kami tahu bahwa kamu tidak bosan-bosannya memandangi isterimu, dan isterimu pun tidak bosan-bosannya memandangi kamu. Hanya saja, kamu masih punya isteri-isteri yang lain’.

Maka lelaki itu pun keluar untuk mendatangi isteri-isteri yang lain satu-persatu. Setiap datang kepada seorang, disambut dengan ucapan, ‘Demi Allah, dalam surga ini tidak ada yang lebih kacak darimu, dan dalam surga ini tidak ada yang lebih aku cintai selain engkau’.

Rasulullah SallaAllahu Alayhi was Sallam bersabda, ‘Apabila semua penghuni neraka telah masuk, maka masuklah kesana makhluk-makhluk Tuhan mu lainnya, yang celaka dikeranakan perbuatan-perbuatan mereka. 

Diantara mereka ada yang terbakar api hanya sampai ke te telapak kakinya saja. Tidak lebih. Ada yang sampai ke perutnya. Dan ada pula yang sampai ke sekujur tubuhnya, kecuali wajahnya, kerana Allah telah mengharamkan api membakar rupa orang itu’.

Rasulullah SallaAllahu Alayhi was Sallam bersabda, Maka aku berkata, ‘Ya Tuhan ku, terimalah syafaat terhadap umatku yang masuk neraka. ‘Dan Allah Azza wa Jalla pun berfirman, ‘Keluarkan orang-orang yang kamu kenal’. Aka keluarlah mereka, sehingga tidak ada seorang pun yang tertinggal.

Kemudian Allah mengizinkan lagi kepadaku untuk mengajukan syafaat., sehingga tidak ada seorang nabi atau seorang syahid pun melainkan dapat pula memberi syafaat (untuk orang lain). Allah berfirman, ‘Keluarkan olehmu siapa saja yang kamu dapati iman dalam hatinya, walau hanya seberat 1 dinar sekalipun’. Maka mereka pun keluar, sampai tidak ada yang tinggal.

Kemudian Allah menerima pula syafaat dari yang lain-lain seraya firmanNya: ‘Keluarkan olehmu orang yang kamu dapati iman dalam hatinya seberat 2/3 (dua-pertiga) dinar’. Kemudian berfirman, ‘Dan sepertiga dinar’. Kemudian berfirman, ‘Satu qirat’. Kemudian berfirman, ‘Sebutir biji sawi’.

Maka masing-masing mereka pun keluar, sehingga tidak ada yang tersisa. Akhirnya tidak tersisa lagi dalam neraka orang yang pernah melakukan kebaikan apa pun kerana Allah, dan tidak ada seorang pun yang patut memberi syafaat melainkan diterima syafaatnya. 

Bahkan sampai Iblis sempat menjulur-julur dirinya, ketika melihat betapa besar rahmat Allah Ta’ala, dengan harapan akan dapat pula memperoleh syafaat.

Kemudian Allah Ta’ala berfirman, ‘Kini tinggal Aku, sedang Aku adalah Yang Maha Pengasih di antara mereka yang pengasih.’. Maka dimasukkanNya tanganNya dala Jahanam, lalu Dia keluarkan dari neraka itu sekalian banyak orang, yang tidak diketahui endtah berapa jumlahnya selain oleh Allah sendiri. Mereka bagai biji-bijian. Allah kemudian menaburkan mereka ke sungai yang disebut ‘Nahr Al ‘Hayawan’ (sungai kehidupan).

Di sana mereka tumbuh bagaikan  biji-biji yang tumbuh di antara sampah-sampah yang terbawa arus sungai. Yang terkena sinar matahari berwarna hijau, dan yang tertutup bayangan berwarna kuning. Mereka terus tumbuh, sehingga menjadi seperti mutiara. 

Pada leher mereka tertulis: ‘Mantan Penghuni Jahannam Yang Dibebaskan Allah Yang Maha Rahman Azza wa Jalla’. Mereka dikenal oleh penghuni surga lainnya dengan adanya tulisan itu. Mereka dulunya sama sakali tidak pernah beramal kebaikan kerana Allah. Namun demikian mereka tinggal dalam surga’.

Sampai di sini, hadits tersebut di atas tercantum dalam teks asli kitab Abu Bakar Al ‘Arabi dari Abu Ya ‘la Al ‘Mushili. Hadits ini cukup masyhur, diriwayatkan oleh sejumlah ulama terkemuka dalam kitab-kitab mereka, seperti Ibnu ‘Jarir dalam Tafsirnya, At ‘Thabrani dalam Muthawwalatnya, Al ‘Hafizh Al ‘Baihaqi dalam kitabnya, Al ‘Ba‘tsu wa An ‘Nusyur, dan Al ‘Hafizh Abu Musa Al ‘Madini dalam Muthawwalatnya juga, dari berbagai jalur sanad yang berasal dari Isma’il bin Rafi’. Tukang cerita dari Madinah. 

Dan dikeranakan adanya inilah, maka hadits ini diperbincangkan keshahihnya, kerana dalam susunan katanya memang terdapat nakarah’ dan ‘ikhtilaf. Namun demikian, seluruh jalur-jalur sanadnya telah saya jelaskan bab tersendiri. Saya katakan: Sekarang marilah kita bahas soal ini pasal demi pasal. Dan kepada Allah kita mohon segala pertolonganNya.

BismiAllahiarRahmaniarRaheem

IN THE NAME OF ALLAH THE MOST GRACIOUS THE MOST MERCIFUL




BIOGRAFI SINGKAT Ibnu Katsir Rahmatullahi 'Alaih

SIAPA kah Ibnu Katsir Rahmatullahi 'Alaih?

Beliau adalah Abul Fida’ ‘Imaduddin Isma’il bin Umar bin Katsir bin Dhau’ bin Katsir Al ‘Quraisy Ad ‘Dimasyqi

Tempat dan Tanggal Lahir

Beliau dilahirkan di ‘Majdil, sebuah perkampungan di wilayah kota Bushra. Ayahnya memang berasal dari Bushra. Adapun ibunya dari ‘Majdil. Lahir pada tahun 700 H, demikian menurut kebanyakan para penulis biografi beliau, atau beberapa tahun sesudah itu, menurut Al ‘Hafizh Ibnu Hajar dalam Ad ‘Durr Al ‘Kaminah, tapi tanggal itu sebenarnya kira-kira. 

Adapun kata beliau sendiri, dalam biografi ayahnya, bahwa ayahnya itu wafat pada tahun 703 H. ‘Waktu itu saya masih kecil, umur 3 tahun, atau lebih kurang umur sekian. Saya tidak ingat lagi wajah beliau, kecuali bagaikan mimpi’.

Ayahnya

Ayahnya adalah Al ‘Khathib Syihabuddin Abu Hafsh Umar bin Katsir Rahmatullahi 'Alaih, salah seorang ulama ahli Fikih dan orator kenamaan. Lahir – seperti kata anaknya – di akhir tahun 640 H. Biografinya ditulis oleh anaknya sendiri, Al ‘Hafizh Ibnu Katsir Rahmatullahi 'Alaih dalam tarikhnya yang besar, Al ‘Bidayah wa An ‘Nihayah, vol. 14 hlm. 31-33

Perhatiannya kepada ilmu Pengetahuan

Ibnu Katsir Rahmatullahi 'Alaih memulai pelajarannya pada saudaranya sendiri, kemudian menuntut ilmu dari para ulama besar lainnya yang hidup sezaman dengannya. Bersamaan dengan itu, dia giat menghapalkan Al ‘Quran Al ‘Karim, dan mengkhatamkam hafalannya di tahun 711 H, seperti dikatakannya sendiri dalam tarikhnya vol. 14 hlm. 312. 

Dia membaca Al ‘Quran dengan berbagai macam qira’at. Bahkan biografinya dimasukkan ke dalam para ahli qira’at. Bakkan biografinya dimasukkan ke dalam ‘Thabaqat Al ‘Qura yang ditulisnya.

Keahliannya di bidang Fikih

Ibnu Katsir Rahmatullahi 'Alaih mempelajari ilmu fikih dan 2 orang guru besar, Burhanuddin Al ‘Fazari dan Kamaluddin bin Qadhi Syuhbah Rahmatullahi 'Alaih. Dia hafal pula kitab At ‘Tanbih karangan Asy  ‘Syairazi mengenai furu’ dalam madzhab Asy ‘Syafi ‘i Rahmatullahi 'Alaih, dan Mukhtashar Ibnul Hajib megenai ushul, dan menjadi murid kesayangan dari Al ‘Hafizh Al ‘Kabir Abul ‘Hajjar Al ‘Mizzi. 

Bahkan di depan gurunya itu dia membacakan karangan yang besar mengenai tokoh-tokoh fikih, yaitu kitab ‘Tahdzibul kamal, lalu dinikahkan dengan putrinya. Lain dari itu, Ibnu Katsir juga tergolong murid besar Ibnu ‘Taimiyah Rahmatullahi 'Alaih.

Penilaian Ibnu Hajar

Al ‘Hafizh Ibnu ‘Hajar dalam Ad ‘Durr Al ‘Kaminah Rahmatullahi 'Alaih berkata, Ibnu ‘Katsir Rahmatullahi 'Alaih sibuk menelaah hadits-hadits mengenai matan maupun tokoh-tokoh sanadnya. Dia orang yang senang dalam pergaulan. Tulisan-tulisan telah beredar selagi dia masih hidup, dan tetap dibaca orang banyak setelah wafatnya.

Namun demikian, dia tidak menempuh cara seperti yang ditempuh oleh para ahli hadits lainnya dalam memperoleh hadits-hadits ‘ali, dan dalam membedekannya dari hadits-hadits nazil, maupun dalam disiplin-disiplin ilmu yang lain. Tapi bagaimanapun, dia adalah tergolong ahli hadits dikalangan para fukaha’.

Tetapi hal itu dibantah oleh As ‘Suyuthi, katanya: ‘Ibnu Katsir Rahmatullahi 'Alaih adalah seorang andalan ilmu hadits dalam mengenal mana yang shahih dan mana yang dha’if, begitu pula tentang ‘illat-illat hadits dan jalur-jalur sanadnya yang berbeda-beda, dan juga tentang para tokoh hadits, mana yang bercacat dan mana yang ‘adil. Adapun tentang hadits ‘ali dan nazil dan lain sebagainya, bukan prinsip-prinsip yang terlalu penting’.

Penilaian Al ‘Allamah Al ‘Aini

Al ‘Allamah Al ‘Aini – sebagaimana dikutip Ibnu ‘Tughri ‘Baradi dalam An ‘Nujum Az ‘Zahirah – mengatakan, ‘Ibnu Katsir Rahmatullahi 'Alaih menjadi panutan para ulama dan para huffazh lainnya, dan andalan para ahli ‘Ma’ani dan Alfazh (fashahah).

Dia Ibnu Katsir Rahmatullahi 'Alaih telah mendengar, menghimpun, menyusun, mempalajari, menyampaikan dan mengarang berbagai ilmu ‘Talaahnya sangat luas tentang hadits, tarikh dan tafsir. Dan terkenal sebagai penghafal dan penulis serta pakar ilmu tarikh, hadits dan tafsir disamping mempunyai kerangan-kerangan lain yang banyak dan sangat berguna’.

Wafatnya

Ibnu Katsir Rahmatullahi 'Alaih wafat pada khamis 26 Sya’ban 774 H. Ibnu ‘Nashir Rahmatullahi 'Alaih mengatakan, ‘Kematiannya menarik perhatian orang banyak dan segera tersiar kemana-mana. Dia dikuburkan atas wasiat dia sendiri, disisi pusara ‘Syaikhul Islam Ibnu ‘Taimiyah Rahmatullahi 'Alaih, di pekuburan para sufi, terletak di luar pintu An ‘Nashr kota Damaskus’.

Karangan-karangannya

Berikut ini adalah sebagian dari kitab-kitab karangan Ibnu Katsir Rahmatullahi 'Alaih, yang di antaranya telah dicatat dengan seksama oleh ‘Syaikh Ahmad ‘Syakir dalam pendahuluan dari kitabnya, ‘Umdatut Tafsir (1/34). Dimana dia katakan, ‘Saya tidak yakin bahwa saya telah dapat mencatat karangan-karangan beliau telah hilang . . . ‘Dan disini hanya akan kami sebut karangan-karangan beliau yang kami ketahui saja.

1. At ‘Tafsir, sebuah kitab ‘Tafsir bi Ar ‘Riwayah yang terbaik, dimana Ibnu Katsir Rahmatullahi 'Alaih menafsirkan Al ‘Quran dengan Al ‘Quran pula, kemudian dengan hadits-hadits masyhur yang terdapat dalam kitab-kitab para hadits, disertai dengan sanadnya masing-masing.

2. Al ‘Bidayah wa An ‘Nihayah, sebuah kitab sejarah yang sangat berharga dan terkenal, dicetak di Mesir di percetakan As ‘Sa’adah tahun 1358 H. dalam 14 jilid besar. Dalam Article ini, Ibnu Katsir Rahmatullahi 'Alaih mencatat kejadian-kejadian penting sejak permulaan diciptakannya bumi-langit sampai dengan pertengahan tahun 786 H, yakni lebih-kurang 6 tahun sebelum wafatnya.

Di antara kitab sejarah ini masih ada 2 jilid yang belum dicetak, yaitu bagian akhir yang dinyatakan berjudul An ‘Nihayah, dimana Ibnu Katsir menghimpun berita-berita yang diriwayatkan orang mengenai berbagai macam huru-hara, tanda-tanda datangnya Hari Kiamat, peperangan-peperangan yang bakal terjadi dan hal ilwal akhirat.

3. As ‘Sirah An ‘Nabawiyah (kelengkapan sejarah hidup Nabi SallaAllahu Alayhi was Sallam). Kitab ini kami belum pernah kami lihat, tetapi telah disebutkan oleh Ibnu Katsir Rahmatullahi 'Alaih, di samping dia sebutkan pula As ‘Sirah Al ‘Mukhtasharah (ringkas sejarah hidup Nabi SallaAllahu Alayhi was Sallam) ketika menafsirkan ayat 26 surah Al ‘Ahzab, tentang sebuah catatan sejarah yang kami tulis tersendiri secara ringkas dan sederhana.

4. As ‘Sirah (ringkasan sejarah hidup Nabi SallaAllahu Alayhi was Sallam). Kitab ini telah dicetak di Mesir tahun 1538 H, dengan tajuk, Al ‘Fushul fi ‘Ikhtishari ‘Siratir . ‘Rasul. Sayang cetakan ini tidak lengkap, kerana yang dicetak hanya begian perjalanan hidup Nabi saja, yang berasal dari manuskrip (yang ada di perpustakaan Arif ‘Hikmat) di Madinah Al ‘Munawwarah. Jadi kitab ini masih kurang.

5. Ikhtishar ‘Ulum Al ‘Hadits, dimana Ibnu Katsir Rahmatullahi 'Alaih meringkas kitab Muqaddimah Ibnu ‘Shalah Rahmatullahi 'Alaih, yang berisi ilmu Musthalah Al ‘Hadits. Kitab ini telah dicetak di Mekah dan Mesir, dengan penelitian yang dilakukan oleh ‘Syaikh Ahmad Muhammad ‘Shakir pada tahun 1370 H.

6. Jami’ Al ‘Masanid wa As ‘Sunan, kitab ini disebutkan oleh ‘Syaikh Muhammad Abdur Razzaq Hamzah dengan tajuk, Al ‘Huda wa As ‘Sunan fi Ahadits Al ‘Masanid wa As ‘Sunan, dimana Ibnu Katsir Rahmatullahi 'Alaih telah menghimpun antara Musnad Imam Ahmad Rahmatullahi 'Alaih, Al ‘Bazzar, Abu Ya ‘la dan Ibnu Abi ‘Syaibah dengan Al ‘Kutub As ‘Sittah menjadi satu.

Tapi sayang, Ibnu Katsir Rahmatullahi 'Alaih tidak sempat menyelesaikannya dan yang ada hanya 7 jilid saja. Semuanya terdapat di Darul Kutub Al ‘Mishriyah, dengan jumlah kertas dari ke-7 jilid kitab tersebut – dalam keadaan koyak di sana sini – seluruhnya ada 2, 280 lembar.

7. At ‘Takmil fi Ma ‘rifah Ats ‘Tsiqaath wa Adh ‘Dhu ‘afa ‘I wa Al ‘Mujahil, dimana Ibnu Katsir Rahmatullahi 'Alaih menghimpun 2 kitab karya 2 orang gurunya, Al ‘Mizzi dan Adz ‘Dzahabi menjadi satu, yaitu, Tahdzib Al ‘Kamal dan Mizan Al ‘i ‘tidal, disamping ada tambahan mengenai Al ‘Jarh wa At ‘Ta ‘dil.

8. Musnad Asy ‘Syakhain, Abi ‘Bakr wa Umar, musnad ini terdapat ini terdapat di Darul kutub A ‘Mishriyah pada 152/Hadits/Timur.

9. Risalah A ‘Jihad, dicetak di Mesir.

10. Thabaqat Asy ‘Syafi ‘iyah, bersama dengan Manaqib Asy ‘Syafi ‘i

11. Ikhtishar, yakni ringkasan dari kitab Al ‘Madkhal ila Kitab As ‘Sunan karangan Al ‘Baihaqi.

12. Kitab Al ‘Muqaddimat, boleh jadi isinya tentang Musthalah Al ‘Hadits.

13. Takhrij Ahadits Adillatit ‘Tanbih, isinya membahas tentang ‘furu dalam madzhab Asy ‘Syafi ‘i.

14. Takhrij Ahadits Mukhtashar Ibnil ‘Hajib, berisi tentang usul fikih.

15. Syarah ‘Shahih Al ‘Bukhari, baru dimulai, belum selesai. Kitab ini sering kali dia sebutkan dalam kitab-kitabnya yang lain.

16. Kitab Al ‘Ahkam, sebuah kitab besar yang belum sempat dia selesaikan. Pembahasan dalam kitab ini baru sampai ke bab Haj.


BismiAllahiarRahmaniarRaheem

IN THE NAME OF ALLAH THE MOST GRACIOUS THE MOST MERCIFUL
Our Responsibility @GOLDMINE 1WORLD Community Should Render Back the trusts to those to Whom they Due: (@18 Group Of people) Poor People, Orphan, Single Mother, Single Father, Student, Low In Come, Jobless, Disable, Patient, Old Citizen, Prisoner, Bankruptcy, FARMER, Fishermen, RICH People, All RACES, All Country And All Government In theWhole WORLD. theWORLD for free! New WORLD Principle:  ASSETProperty "It's NOT For SALE, It's Not For Bought, It's FREE!:  *Free House *Free Car * Free Education: College, University. *Free ELETRICAL GOODs: Air Con, PC Laptops, Home Theatre. *Free FURNITURE: Sofa Set, Bed Set, Sauna Bath, Kitchen Cabinet, Dining Table. *Free Vacation: Travelling Around the WORLD, Holiday, HAJ, UMRAH, NOW EveryONE CAN Fly, Hotels. *Free Life Insurance: (Free Hospital Fund, Free Funeral Fund, Free Death Fund, Free Pension Fund).


SOLUTION: *Poverty Killer *Recession Killer  *Global Peace 
Be the First! JOIN 1WORLDCommunityForYOURCountry
Remember: 'U' Do Not Ask WHY 'U' Ask Why Not'